Minggu, 21 Mei 2017

HUP 14

Rasanya begitu sesak..
Menyakitkan tapi tak berbekas..
Entah apa yang sebenarnya ku rasakan..
Aku masih tak juga mengerti..

Hati ku berkata begini..
Tapi isi kepala ku mengatakan sebaliknya..
Entah mana yang harus ku percaya..
Bagian mana yang harus ku ikuti..

Tiap satu hal dan hal lainnya..
Seakan terasa sama bagi ku..
Entah dibagian mana yang sama dan berbeda..
Keduanya bagai cermin tanpa cela..

Bagian yang terlihat seakan lengkap..
Namun juga terlihat kekurangan..
Bagian yang terlihat bahagia..
Namun juga terlihat menyedihkan..

Dimana sebenarnya kaki ku berpijak..
Tak pernah ku ketahui hingga kini..

⚘⚘⚘
170522
By. Siska Damast

Sabtu, 01 April 2017

HUP 13

☆☆☆

Ssk lagi iseng sebenarnya.. hehe, cuma mau share foto-foto yang terus nangkring di galeri ponsel. 

Welcome~~~








Sukaaa banget sama pemandangan di atas.. 

Rasanya jadi pengen liburan lagi.. 

Nggak perlu yang muluk-muluk kok, 

Cukup dengan duduk manis berjam-jam sambil ngeliat pemandangan di atas.. 

Itu udah amat sangat berarti banget, 

Stres hilang, fikiran tenang, hati riang.

☆☆☆

By. Siska Damast 
040117
🌷🌷🌷





Minggu, 12 Maret 2017

HUP 12

Aku masih terus memikirkannya. Aku tahu yang ku lakukan ini tidak ada baiknya. Memikirkan bahkan merindukan seseorang yang baru ku kenal dalam hitungan jari.

Tapi ia ada disana.. di waktu ketika hati ku hancur berkeping-keping karena cinta ku. Dia ada disana, di sampingku dan mengatakan kata yang menenangkan. Dia.. di samping ku dan membuat ku merasakan sedikit bahagia hanya karena kehadirannya.

Meski kini ia menghilang entah kemana. Dan meskipun aku tahu kebenaran bahwa ia hanya memanfaatkan ku.

Tapi ini lebih baik dibanding terus merasa letih dalam kesendirian ketika melihat dia yang ku cinta sejak lama bersanding bahagia dengan yang lain. Merasa sesak ketika melihat tatapan penuh cinta yang ku tahu tak akan pernah jadi milikku.

🌷🌷🌷
By. Siska Damast
170312

Jumat, 17 Februari 2017

HUP 11

✩✩✩

Bertemu dengan kamu mungkin takdir. Meskipun aku tahu cepat atau lambat akan kehilangan dirimu, aku tetap berdiri di tempat ku. Menatap ke arah mu, bahkan terus mencoba berbicara bahkan berteriak hanya untuk mendapat sedikit perhatian mu.

Tapi semua yang ku lakukan ternyata begitu cepat berlalu. Sampai tak sadar, waktu untuk mu pergi telah tiba.

Dan aku, harus melepas mu. Walau rasa tak rela yang bersembunyi jauh di dalam sana begitu besar. Memberontak hebat untuk melepaskan diri dari penjara kecil yang ku buat.

Pergilah cinta ku. Walau tak akan pernah rela, tapi aku melepas mu.

Aku.. melepas diri mu.. melepas cinta ku pada mu.. untuk melihat kebahagiaan diri mu yang tak pernah ada bersama ku..

Aku.. melepas diri mu.. meraih bahagia mu.. yang berada jauh di sana..

Terima kasih telah datang menghampiri diri ku disini cinta..

Aku.. mencintai.. diri mu..

✩✩✩

By. Siska Damast
170218
🌹🌹🌹

Sabtu, 21 Januari 2017

HUP 10

Terkadang sampai tak habis fikir tentang jalan fikiran mereka.

Ingin pergi untuk beribadah, tapi kenapa harus di awali dengan mencibir, memandang rendah, bahkan mencaci orang lain yang tak bisa ikut melaksanakan ibadah bersama mereka.

Hei, ibadah itu tak selalu harus pergi jauh kesana. Kalau memang seseorang masih belum mampu dan anda mampu. Kenapa harus merendahkan orang lain? Kenapa tidak membantu saja, atau paling tidak berdiam dirilah dan syukuri diri karena mampu menjalankannya.

Apa orang baik sekarang ini sudah tidak ada lagi di dunia? Mengapa yang saya temui hanya orang-orang dengan sikap dan hati sempit seperti mereka? Merasa begitu bangga dan hebat akan harta dan kedudukan berlimpah, lalu menghina orang lain dengan senyum merekah.

Sungguh, saya hanya bisa menatap iba pada mereka.

✩✩✩

By. Siska Damast
170122
🌹🌹🌹

Selasa, 17 Januari 2017

HUP 9

Mimpi-mimpi buruk itu kembali datang. Bahkan di setiap aku mencoba untuk menutup mata dan beristirahat.

Tak butuh waktu lama sebelum akhirnya mata ku kembali terbuka lebar. Melawan detak jantung yang menggila, serta helaan napas yang tak beraturan.

Ya, dan seperti yang sebelumnya. Aku harus bertahan lagi menghadapi bayangan mimpi buruk yang terus datang entah dari mana.

Terkadang rasa takut itu muncul dan terus membayang bagai putaran film yang menggerogoti isi kepala ku saat tubuh ku sadar.

Tapi hati kecil ku pun tak bisa terus mengendap di sudut gelap yang terkucilkan. Mampu atau tidak, aku terus mencoba untuk kembali menjadi aku, menjadi diri ku yang biasanya.

Melupakan mimpi-mimpi yang bahkan terkadang begitu nyata hingga tubuhku mampu merasakan keadaan sekitar didalam sana.

Dan ya.. meski sedikit, usaha itu berhasil. Walau tak setiap waktu, tapi ada saat dimana aku bisa membenahi hati ku untuk tetap berdiri tegak di baris terdepan. Mengenyahkan rasa takut itu dan menantang kegilaan yang membayang.

Ya.. aku mampu.
Namun aku tak tahu sampai kapan aku mampu bertahan dengan keadaan seperti ini.

Mungkin besok? Lusa? 1 tahun? 5 tahun? Atau tak akan pernah?

Aku tak pernah tahu bagaimana jawabannya selain usaha keras lagi saat mimpi itu datang menyerbu kembali.

Seperti saat ini. Saat tangan ku bergerak menuliskan setiap kata ini.

✩✩✩

By. Siska Damast
170117
🌹🌹🌹

˙

Note. I search picture from google 🌎

Sabtu, 05 November 2016

HUP 6

Kenapa?

Satu kata itu yang terus berulang dalam kepala kecil ku saat satu nama muncul.
Sungguh, rasanya kosong.. hampa.. tidak tahu apa yang sebenarnya.
Tapi satu nama itu masih terus memiliki efek buruk bagi ku.. bagi hidup ku.

Seharusnya aku melupakannya, tapi apa yang sebenarnya harus aku lupakan.
Aku sendiri bahkan tak pernah yakin apa yang ku rasakan untuknya.
Bicara dengan dirinya pun sudah tidak lagi sejak 7 tahun yang lalu.
Jadi apa yang harus aku lupakan dari dirinya?

Tapi aku juga ingin merasakan perasaan itu lagi.
Rasa bahagia saat menyukai seseorang.
Rasa bahagia saat mencintai dan dicintai seseorang.
Rasa saat degup jantung berdetak lebih cepat dari biasanya saat melihat, mendengar atau hanya dengan membayangkan sosok seseorang.
Rasa yang penuh dengan warna, bukan hanya hitam dan putih.

Aku ingin merasakan perasaan itu lagi.
Bukan lagi hanya untuk sementara, tapi untuk selamanya.
Merasakan rasa cinta yang tulus, jujur dan yang sesungguhnya.
Rasa yang saling menerima dan melengkapi. Bukan sekadar rasa untuk menuntut.
Rasa cinta yang memang hanya untuk satu nama dan sampai nanti waktu ku habis berada di dunia ini.

Sungguh, aku ingin merasakan itu lagi. Seperti mereka yang telah menemukan sebagian jiwa mereka yang ada dalam sosok lain.
Menjalani hidup yang baru setiap detiknya dengan begitu banyak warna.

Kalau dikatakan aku iri dengan mereka.
Dengan kekuatan penuh, aku akan berteriak mengiyakan.

Tapi aku pun tak punya hak untuk berfikir hidup ku tak berarti atau bahkan tak bahagia.
Aku bahagia dengan hidup ku saat ini.
Aku bahagia memiliki keluarga yang begitu menyayangi diriku tanpa cela.
Aku bahagia memiliki sahabat yang bisa menjadi begitu bodoh ketika bersama.

Tapi masih ada celah kosong yang semakin hari semakin terasa begitu nyata.
Bahkan aku sendiri pun tak tahu bagaimana mengisinya.

Tempat itu...
Ruang itu...
Hampa...
Hanya kosong.

✩✩✩

By. Siska Damast
161105
🌹🌹🌹