Kenapa?
Satu kata itu yang terus berulang dalam kepala kecil ku saat satu nama muncul.
Sungguh, rasanya kosong.. hampa.. tidak tahu apa yang sebenarnya.
Tapi satu nama itu masih terus memiliki efek buruk bagi ku.. bagi hidup ku.
Seharusnya aku melupakannya, tapi apa yang sebenarnya harus aku lupakan.
Aku sendiri bahkan tak pernah yakin apa yang ku rasakan untuknya.
Bicara dengan dirinya pun sudah tidak lagi sejak 7 tahun yang lalu.
Jadi apa yang harus aku lupakan dari dirinya?
Tapi aku juga ingin merasakan perasaan itu lagi.
Rasa bahagia saat menyukai seseorang.
Rasa bahagia saat mencintai dan dicintai seseorang.
Rasa saat degup jantung berdetak lebih cepat dari biasanya saat melihat, mendengar atau hanya dengan membayangkan sosok seseorang.
Rasa yang penuh dengan warna, bukan hanya hitam dan putih.
Aku ingin merasakan perasaan itu lagi.
Bukan lagi hanya untuk sementara, tapi untuk selamanya.
Merasakan rasa cinta yang tulus, jujur dan yang sesungguhnya.
Rasa yang saling menerima dan melengkapi. Bukan sekadar rasa untuk menuntut.
Rasa cinta yang memang hanya untuk satu nama dan sampai nanti waktu ku habis berada di dunia ini.
Sungguh, aku ingin merasakan itu lagi. Seperti mereka yang telah menemukan sebagian jiwa mereka yang ada dalam sosok lain.
Menjalani hidup yang baru setiap detiknya dengan begitu banyak warna.
Kalau dikatakan aku iri dengan mereka.
Dengan kekuatan penuh, aku akan berteriak mengiyakan.
Tapi aku pun tak punya hak untuk berfikir hidup ku tak berarti atau bahkan tak bahagia.
Aku bahagia dengan hidup ku saat ini.
Aku bahagia memiliki keluarga yang begitu menyayangi diriku tanpa cela.
Aku bahagia memiliki sahabat yang bisa menjadi begitu bodoh ketika bersama.
Tapi masih ada celah kosong yang semakin hari semakin terasa begitu nyata.
Bahkan aku sendiri pun tak tahu bagaimana mengisinya.
Tempat itu...
Ruang itu...
Hampa...
Hanya kosong.
✩✩✩
By. Siska Damast
161105
🌹🌹🌹